Malam 24 Juni 2013 jam 21.00 kami
(Eja, Ami, Ninin, Arin) semacem Escaping
Reality karena sempet kaget
dengan tugas yang diberi dan tanggepan PT. KAI terhadap kami. Tugas yang begitu
banyak hampir dilimpahkan semua pada kami yang notabene tidak diberikan tugas
sesuai dengan yang kami ajukan. Dan dianggap “mumpung lagi KP maka sekalian diberdayakan”. Siapa coba yang ngga
stress diberikan tugas sebegitu banyak dan beberapa diluar kemampuan kami. Akhirnya kami dengan gilanya, seusai maghrib
langsung pergi ke BIP (Bandung Indah Plasa) yang dapat kami jangkau dengan
jalan kaki selama 15 menit untuk nonton World War Z. Asal tau aja sih, kita
makan aja bener- bener hemat tapi untuk nonton kemarin kita benar- benar ngga
mikirin lagi untuk hemat, saking pengennya Escaping
Reality. Dan akhirnya kembali kos pukul 12 malam dan bersiap Back to Reality esok hari.
D- Day! Yap, anggap saja hari
dimana kami melakukan pertempuran awal untuk memulai Kerja Praktek di PT. KAI.
Sedikit grogi dan berhati- hati untuk melangkah, kami berpisah di depan gedung
D-1. Aku sama Ami masuk gedung D-1 ke divisi Operation Plan (OP) dan Ninin sama
Arin melanjutkan ke gedung EMI divisi IT (Information Technology).
Pukul 8 teng, sampai di lantai 3
Gedung D-1. Sambil menunggu pak Sahli, Pak Dicky, Atau Pak Eko untuk memberikan
petunjuk awal kami yaitu lokasi kami duduk untuk bekerja. Beliau terlambat
sekitar 10 menit dan akhirnya kami mendapatkan tempat duduk untuk bekerja.
Belum sempat untuk memfoto lokasi kami KP di kantor karena kami sungkan pada
pegawai- pegawai lainnya yang hampir keseluruhan bapak- bapak yang sudah
berumur.
Bingung, kagok, deg- degan, dan
perasaan- perasaan yang gak nyaman semua nyampur disini. Satu jam, dua jam kami
lewati dengan sambil berkenalan samping kanan kiri dan bapak- bapak yang
menyapa kami. Sedikit berkurang deg- degan karena masing- masing orang cukup
fokus dengan masing- masing pekerjaan. Sampai pukul 12 siang, kami melewati
dengan mulai membuat dokumentasi aplikasi yang diminta. Karena tugas yang
diberikan ini sudah pernah kami lakukan saat semester 4 kemarin yaitu membuat
SKPL untuk 1 aplikasi utama dan 2 manual guide untuk 2 aplikasi tambahan yang
ada pada divisi IT, maka kami cukup bosan dengan aktivitas dan kondisi kantor
yang kami tempati. Lalu kami istirahat sholat dan makan. Ketemuan sama Ninin
Arin untuk makan bareng diluar. Eh ternyata, Alhamdulillahhh dapet rejeki abis
sholat, tiba – tiba ketemu para atasan divisi OP, dan kami dipaksa untuk makan
dikantor saja tanpa perlu mencari makan diluar kantor. Hahaha! Lumayan dapet
makan gratis enyak :’9 (empal sama kentang) hihi. Itung- itung hemat lah ya,
bisa buat belanja nanti, heahaha! Tapi kami inget banget perkataan memaksa
namun menyenangkan oleh Pak Sahli pada kami “Sudah kalian makan di atas (ruangan
kantor) saja, ngapain keluar wong sudah disediakan makanan gitu. Ya kecuali kalian udah kaya”. Haha
ampun pak perkataannya nyelekit tapi nyenengin. Pokoknya pak Sahli tok sak
nomer!
Abis istirahat sholat makan, kita
(eja ami ninin arin) berpisah lagi dan kembali ke masing- masing gedung. Dan
seperti aktivitas sebelumnya kami (eja ami) melanjutkan tugas kami. Sebenarnya
kami ingin sekali menyapa dan mengobrol dengan sekitar kami, tapi apa daya
masing- masing pegawai di tempat kami sibuk sendiri dengan masing- masing
urusannya. Mau nanya aja sungkan takut mengganggu. Akhirnya kami ngerjakan
tugas kami. Ada kondisi yang cukup membuat kami kaget, tiba2 sekitar pukul
4.30, nggatau kenapa kondisi kantor rame banget dan riweuh banget gitu. Karena
lokasi tempat duduk Eja yang ada di tengah ruangan menyebabkan sengaja tidak
sengaja tahu kondisi yang terjadi, mulai dari pak Sahli (pimpinan Divisi OR)
yang marah- marah, teriak- teriak, sampe mengumpat “Blekok” dengan kencang.
Shock abis! Kenapa gitu? Karena pak OR dalam kondisi mood tidak bagus ada
berada tepat disebelah Eja. Sempat terkaget- kaget gitulah intinya. Dan tepat
disebelahnya itu juga meja kerja bu bendahara divisi OR, ya taulah ya sibuknya
ibu itu. Dan akhirnya berimbas ke eja juga, jadi kalo bosan ngerjakan tugas ga
berkutik karena ngga bisa ngapa- ngapain termasuk 9gag-an, huuuf.
Sedangkan ami yang meja kerjanya
ada di pinggir ruangan dan menghadap ke jendela tidak terlalu mendekati
kekacauan yang ada di tengah ruangan. Tapi poor ami, di meja tempat duduknya,
dia cuma bisa ngeliat genteng- genteng didepannya (tapi anehnya nih si ami,
masa ya dia sempet- sempetnya nge-itung jumlah gentengnya. Hampunnn mi)
Sudah sekitar pukul 5 sore ga ada tanda- tanda
para pegawai di kantor untuk beres- beres pulang kerja. Resah gelisah gitulah
rasanya, masa ya mau pulang malem jam 9 (jam biasanya pulang para pekerja
divisi OR kata pak sahli ketika briefing di awal). Selama hampir 30 menit
berdoa dan berharap ada yang menawarkan untuk pulang, eh ternyata Pak Sahli
(bapak yang tampilannya spooky abis tapi punya selera humor lumayan lah)
menawarkan kami untuk pulang, karena sudah waktunya untuk pulang. Yeaaaaahhh!!!
Alhamdulillah akhirnyaaaah pulang. Ya meskipun nawarinnya nyeletuk- nyeletuk
‘nyegeki’ tapi so far, bapak ini menyenangkan sebenarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar