Sinopsis Film Gung Ho
Karakter SWOT pekerja Amerika
Karakter SWOT pekerja Jepang
Analisis karakter Tim Baru dari Cross Culture antara orang Amerika dan Jepang
Krisis yang dialami oleh tim dan cara mengatasinya
Cara hunt Stevenson sebagai Supervisor mengatasi krisis tersebut
Jika saya menjadi Hunt Stevenson yang akan dilakukan untuk menciptakan 15000 mobil
Mana yang lebih baik managemen Amerika atau Jepang
Pembelajaran yang bisa diambil dari film Gung Ho
Sinopsis Film Gung Ho
Salah satu perusahaan mobil Jepang bernama Assan Motor Company yang dianggap sudah bangkrut dan sudah lama tutup tiba- tiba mendapat tawaran untuk membuka kembali pabrik motor tersebut di Amerika Serikat. Hunt Stevenus yang di tunjuk sebagai perwakilan dari kaum buruh berangkat ke Jepang melakukan presentasi kepada para pimpinan Assan motor. Dia berharap mereka mau untuk "menghidupkan" kembali pabrik tersebut, karena banyak penduduk kota yang tinggal di sekitar pabrik yang menggantungkan hidupnya dari pabrik motor tersebut, sekaligus menyelamatkan warga kota Hadleyville tersebut dari keterpurukan ekonomi.
Semula Stevenson menganggap usaha yang dilakukannya ini tidak berhasil, akan tetapi ternyata setelah selang beberapa hari setelah dia kembali ke Amerika dia mendapatkan kabar bahwa pihak Assan Motor Company bersedia membuka kembali pabrik itu. Hal ini tentunya disambut gembira oleh seluruh warga Hadleyville.
Setelah itu kemudian dari pihak Assan Motor menunjuk Hunt Stevenson sebagai mediator atau penghubung antara kepentingan para pekerja dengan pimpinan dan staf pabrik untuk melakukan pendekatan kepada warga Hadleyville agar mau bekerja kembali di pabrik motor tersebut. Akhirnya setelah dilakukan rapat dengan para buruh Hunt berhasil membujuk para buruh untuk bekerja dengan upah 8,5 dollar per jam melalui ceritanya tentang pertandingan basket ball-nya.
Akan tetapi setelah selang beberapa waktu bekerja ternyata didapati bahwa kinarja para buruh tidak memuaskan, hal ini menyebabkan produksi mereka turun 3.5%. Oleh karena itu pada saat makan malam di Koziro menyatakan bahwa Stevenson dipecat dari pekerjaannya yang tentu saja keputusan itu tidak dapat diterima oleh Stevenson. Kemudian Stevenson mengatakan bahwa dia berjanji akan dapat memperbaiki kinerja para buruh, sebab ia adalah satu-satunya orang yang memiliki kedekatan dengan para buruh.
Suatu ketika saat Kozihiro bersama rekan-rekannya sedang berendam di sebuah sungai tiba-tiba mereka dikagetkan dengan kemunculan Stevenson. Kemudian seorang rekan dari Koziro yang bernama Saito menyindir tentang kinerja buruh Amerika yang dinilai lamban. Dengan pernyataan tersebut Stevenson merasa tertantang dan menanyakan berapa mobil yang bisa diproduksi oleh orang Jepang selama sebulan. Saito mengatakan bahwa setiap bulannya mereka dapat memproduksi motor sebanyak 15.000 motor. Tanpa berpikir panjang Stevenson menyanggupi tantangan tersebut dengan kesepakatan bahwa pihak Assan motor akan menaikkan gaji buruh dari 8,5 dollar hingga menjadi 11,5 dollar per jam.
Semula Stevenson menganggap usaha yang dilakukannya ini tidak berhasil, akan tetapi ternyata setelah selang beberapa hari setelah dia kembali ke Amerika dia mendapatkan kabar bahwa pihak Assan Motor Company bersedia membuka kembali pabrik itu. Hal ini tentunya disambut gembira oleh seluruh warga Hadleyville.
Setelah itu kemudian dari pihak Assan Motor menunjuk Hunt Stevenson sebagai mediator atau penghubung antara kepentingan para pekerja dengan pimpinan dan staf pabrik untuk melakukan pendekatan kepada warga Hadleyville agar mau bekerja kembali di pabrik motor tersebut. Akhirnya setelah dilakukan rapat dengan para buruh Hunt berhasil membujuk para buruh untuk bekerja dengan upah 8,5 dollar per jam melalui ceritanya tentang pertandingan basket ball-nya.
Akan tetapi setelah selang beberapa waktu bekerja ternyata didapati bahwa kinarja para buruh tidak memuaskan, hal ini menyebabkan produksi mereka turun 3.5%. Oleh karena itu pada saat makan malam di Koziro menyatakan bahwa Stevenson dipecat dari pekerjaannya yang tentu saja keputusan itu tidak dapat diterima oleh Stevenson. Kemudian Stevenson mengatakan bahwa dia berjanji akan dapat memperbaiki kinerja para buruh, sebab ia adalah satu-satunya orang yang memiliki kedekatan dengan para buruh.
Suatu ketika saat Kozihiro bersama rekan-rekannya sedang berendam di sebuah sungai tiba-tiba mereka dikagetkan dengan kemunculan Stevenson. Kemudian seorang rekan dari Koziro yang bernama Saito menyindir tentang kinerja buruh Amerika yang dinilai lamban. Dengan pernyataan tersebut Stevenson merasa tertantang dan menanyakan berapa mobil yang bisa diproduksi oleh orang Jepang selama sebulan. Saito mengatakan bahwa setiap bulannya mereka dapat memproduksi motor sebanyak 15.000 motor. Tanpa berpikir panjang Stevenson menyanggupi tantangan tersebut dengan kesepakatan bahwa pihak Assan motor akan menaikkan gaji buruh dari 8,5 dollar hingga menjadi 11,5 dollar per jam.
Pada keesokan harinya Stevenson mengadakan rapat dengan para buruh untuk membicarakan hal tersebut. Akan tetapi para buruh menganggap produksi mobil sebanyak 15.000 setiap bulan itu adalah sesuatu yang tidak mungkin. Para buruh setuju jika 13.000 mobil dan kenaikan gaji, dan kemudian hal itu disetujui oleh Stevenson.
Sebenarnya hal tersebut merupakan trik dari Stevenson agar para buruh tetap semangat dalam bekerja. Akan tetapi lambat laun buruh tahu bahwa apa yang dikatakan oleh Stevenson itu tidak sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati oleh pihak Assan Motor. Para buruh yang kecewa mengancam akan mengadakan rapat serikat untuk menuntut kenaikan upah.
Sebenarnya hal tersebut merupakan trik dari Stevenson agar para buruh tetap semangat dalam bekerja. Akan tetapi lambat laun buruh tahu bahwa apa yang dikatakan oleh Stevenson itu tidak sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati oleh pihak Assan Motor. Para buruh yang kecewa mengancam akan mengadakan rapat serikat untuk menuntut kenaikan upah.
Pada akhirnya setelah hari terakhir pembuatan mobil Mr. Sakamoto menghitung seluruh mobil yang telah dibuat dan menemui kenyataan bahwa mobil tersebut banyak mengalami cacat dan tidak layak jual. Di samping itu juga masih ada kekurangan sebanyak 6 mobil dari yang ditargetkan semula..setelah melakukan berbagai pendekatan dengan Mr. Sakamoto akhirnya Stevenson berhasil meyankinkan Mr. Sakamoto, lagi-lagi dengan cerita basket ball-nya. Hal inilah yang membuat bos dari Assan Motor itu menyetujui dan menganggap tidak ada cacat pada mobil-mobil tersebut. Artinya Mr. Sakamoto merasa puas dan menghargai kerja keras para karyawan serta menyetujui kenaikan gaji para buruh.
Karakter SWOT pekerja Amerika
Strenght :
- ketika diberi motivasi tinggi, maka mereka akan menggebu- gebu untuk melaksanakan perintah -> adegan ketika Steventson memberikan pidato di panggung dan ketika steventson mampu meyakinkan para buruh untuk mampu mengerjakan mobil sebanyak 13000.
Weakness :
- egoisme tinggi -> adegan ketika meminta upah besar tetapi tidak mau bekerja sesuai target yang ditentukan membuat 15000 mobil
- sulit diatur -> adegan bekerja sambil merokok, mendengarkan music dengan kencang
- terlalu mendominasi -> adegan berusaha mencari masa untuk melakukan demo mogok kerja
- bekerja semaunya -> adegan tidak mau lembur tanpa diberi upah,
- pesimistis -> adegan mereka berfikir sangat tidak mungkin untuk menciptakan 15000 mobil
Opportunity :
- mampu membedakan dan memanajemen antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, sehingga terjadi keseimbangan -> adegan ketika mereka menyampaikan pendapat bahwa butuh menyisihkan waktu untuk keluarga dan sedikit bersenang- senang
Thread :
- sulit memajukan perusahaan untuk maju dan berkembang dengan sikap mereka yang sulit diatur dan acuh tak acuh -> adegan ketika para buruh serta stevenson tidak mau mendengar peraturan yang dibuat oleh Koziro
Karakter SWOT pekerja Jepang
Strenght :
- pekerja jepang itu sangat tertib akan peraturan -> adegan ketika calon pekerja jepang dilatih sedemikian rupa agar terbentuk menjadi manajer yang pantas (dipukuli, dipermalukan, dll ketika pelatihan)
- disiplin bekerja sesuai target -> adegan dimana koziro menceritakan para pekerja jepang yang disiplin dan bekerja sesuai target yang diinginkan perusahaan untuk menciptakan 15000 mobil
- optimisme tinggi -> dimana koziro menceritakan para pekerja jepang tidak pernah berfikir bahwa mereka tidak mampu mengerjakan apa yang diinginkan perusahaan
- pekerja keras -> adegan dimana koziro menceritakan pekerja jepang mau lembur tanpa diberi upah karena keloyalitasnya terhadap perusahaan
Weakness :
- kurangnya waktu untuk memperhatikan diri sendiri dan keluarga -> mau lembur tanpa disuruh oleh perusahaan
Opportunity :
- berkembangnya perusahaan akan semakin cepat dengan sikap profesionalitas tinggi
Thread :
- tanpa disadari timbul stres dalam bekerja dan lama- kelamaan menyebabkan depresi, mungkin saja dapat mengalami penyakit yang tidak di ketahui dan di duga.
Analisis karakter Tim Baru dari Cross Culture antara orang Amerika dan Jepang
- Belum mampu untuk solid antara pekerja Amerika dan Jepang
- Sangat sulit untuk menyatukan pendapat
- Perbedaan kebiasaan kerja antara orang amerika dan jepang ( orang amerika sangat tidak teratur, kurang memenuhi standar ketika bekerja sebaliknya pekerja jepang sangat menaati peraturan dan bekerja sesuai standar kerja yang ditentukan)
- Buruh amerika tidak mau ketika diperintah oleh Koziro ( pemimpin dari Jepang) dan mau melaksanakan tugas ketika Steventson yang memberi perintah
- Pemimpin Jepang tidak mau mengerti situasi dan kondisi buruh Amerika yang berbeda dengan sistem kerja yang dilaksanakan di Jepang
- Setelah terjadi beberapa kesalahan fatal yang membuat keadaan perusahaan semakin memburuk, para pemimpin cross culture (Koziro dan Stevenson) sudah mulai saling sadar, paham, dan mengerti kondisi masing- masing budaya untuk tidak lagi mempermasalahkan perbedaan tersebut melainkan dengan menggabungkan budaya yang secara real dapat dijalankan pada saat ini.
- Terjadi keseimbangan kerja untuk saling bahu- membahu sesuai target menciptakan 15000 mobil dengan menjalankan sistem yang tidak mengarah ke satu budaya saja, tetapi sesuai dengan kondisi pekerja Amerika dengan bantuan kedisiplinan budaya dari pekerja Jepang
Krisis yang dialami oleh tim dan cara mengatasinya
- Krisis Manajemen adalah saat adanya tuntutan buruh Assan Motor Company untuk kenaikan gaji dari 8 dolar 75 sen per jam menjadi 11 dolar 50 sen per jam. Sesuai kesepakatan lewat Sevenson, pihak manajemen Assan Motor Company akan memenuhi tuntutan tersebut jika pekerja dapat memenuhi produksi sebanyak 15.000 mobil dalam sebulan. Namun akibat kebohongan Hunt yang menyampaikan kepada buruh untuk hanya memenuhi 13000 mobil saja akan mendapatkan kenaikan gaji, masalah lain pun timbul dan mengancam tertutupnya kembali pabrik mobil tersebut.
- Krisis manajemen adalah krisis ketika Buruh amerika tidak mau ketika diperintah oleh Koziro ( pemimpin dari Jepang) dan hanya mau melaksanakan tugas ketika Steventson yang memberi perintah, padahal Koziro adalah pemimpin yang lebih tinggi jabatannya daripada Stevenson
- Building Crisis adalah krisis yang terjadi karena lebih terfokus pada persoalan internal. Perusahaan memang memiliki peraturan tersendiri untuk dilaksanakan, tetapi apabila suatu kebijaksanaan diambil berdasarkan peraturan perusahaan itu sendiri terkadang dianggap merugikan kelompok tertentu (buruh. Red). Oleh karena itu, dibutuhkan opini positif dari publik untuk dapat melaksanakan kebijaksanaan perusahaan agar sistem berjalan sesuai yang diinginkan perusahaan.
- Krisis budaya adalah ketika adanya perbedaan budaya kerja di antara pekerja Jepang dan Amerika seringkali menimbulnya permasalahan di pabrik ini. Budaya kerja Jepang lebih menitikberatkan pada kinerja tim dan loyalitas pada perusahaan, sedangkan Amerika dengan keegoisan dan kesombongan mereka lebih mengutamakan kerja individual, dalam arti ingin selalu dianggap spesial. Meski demikian pada akhirnya, keduanya dapat memahami kelebihan budaya masing-masing. Saat Stevenson sadar bahwa pekerja Jepang memang bisa bekerja lebih cepat dan lebih baik, setidaknya dapat mengubah budaya kerja buruh Amerika yang terkesan semaunya. Begitu pula, saat Koziro menyadari bahwa ia begitu penurut seolah hidup hanya untuk kerja dan perusahaan tanpa memperdulikan hal yang lebih penting, yaitu orang-orang yang dikasihi, setidaknya ia dapat mengatasi kecemasan hidupnya.
Cara hunt Stevenson sebagai Supervisor mengatasi krisis tersebut
- Pesimistis para buruh ketika ditargetkan membuat 15000 mobil -> memotivasi buruh hanya dengan menargetkan 13000 mobil saja akan mendapatkan kenaikan upah
- Kelebihan : para buruh menjadi optimis dan giat untuk bekerja menyelesaikan 13000 mobil
- Kekurangan : menyebabkan masalah baru karena Stevenson berkata bohong dan membuat para buruh berdemo
- Para buruh tidak mau menirukan gerakan senam dan diperintah oleh Koziro -> stevenson turun langsung untuk menyadarkan para buruh secara tidak langsung yaitu dengan ikut menirukan gerakan koziro, dan meyakinkan buruh untuk mau melaksanakan perintah dari koziro dalam bekerja
- Kelebihan : buruh mau melakukan apa yang disuruh oleh Koziro ketika sudah mereka sudah didesak oleh Stevenson
- Kekurangan : menyebabkan buruh menjadi egois dan semaunya sendiri dan menjadi buruh yang dianggap spesial
- Masalah ketika bos besar datang dan memeriksa apakah mobil sudah mencapai 15000 unit -> dengan cara negoisasi Stevenson yaitu menceritakan pertandingan bola basket maka bos besar mau menerima negoisasi Stevenson dengan beberapa kriteria yang diinginkan
- Kelebihan : mampu merubah keputusan besar Bos Besar untuk menerima kekurangan 6 mobil serta mau menaikkan upah buruh sesuai yang dijanjikan.
- Kekurangan : akan tidak berfungsi negoisasi ini apabila Bos Besar tidak mau mengerti dan menerima. Dan juga tidak berfungsi apabila ketika proses negoisasi kurang dapat meyakinkan Bos Besar.
Jika saya menjadi Hunt Stevenson yang akan dilakukan untuk menciptakan 15000 mobil
- Berkata jujur untuk menciptakan 15000 mobil
- Melakukan negoisasi untuk meyakinkan para buruh untuk mau bekerja sesuai target dengan memberikan fasilitas apa yang didapatkan ketika mampu bekerja sesuai target
- Mengajak para buruh untuk berpikir maju kedepan jika mampu bekerja sesuai target
- Mampu melobi pihak Jepang untuk mengerti keadaan yang terjadi sekarang pada buruh Amerika
Mana yang lebih baik managemen Amerika atau Jepang
Menurut saya lebih baik managemen Jepang karena lebih bagus untuk menciptakan pekerja yang loyal, disiplin, dan taat peraturan terlebih dahulu dengan melakukan pelatihan sebelum diangkat menjadi buruh, pegawai ataupun atasan. Dengan begitu pekerja mampu mewujudkan target yang diharapkan perusahaan. Tetapi akan lebih baik lagi apabila para pekerja tidak hidup hanya untuk kerja dan perusahaan tanpa memperdulikan hal yang lebih penting, yaitu orang-orang yang dikasihi, setidaknya agar pekerja dapat mengatasi kecemasan hidupnya.
Pembelajaran yang bisa diambil dari film Gung Ho
- Bisa menjadi pemimpin yang baik
- Mampu beradaptasi dengan sistem yang ada dan telah dibuat, apabila sulit untuk dilakukan maka pintar- pintar mencari cara agar dapat menjalankan sistem dengan cara kita sendiri tapi tetap melihat norma- norma yang ada
- Mampu memanagemen diri contohnya disiplin waktu, tepat dalam bertindak, dll
- Bersikap profesionalitas tinggi, bisa membedakan antara pekerjaan dan kebutuhan individu
- Pintar berkata- kata untuk meyakinkan orang (negoisasi) karena mungkin saja sikap itu diperlukan dalam keadaan yang tak diduga dan mendesak.
Yaah semoga resensi diatas dapat membantu teman- teman untuk mempelajari sikap, strategi, ataupun pembelajaran tentang kepemimpinan lebih baik. Dan menambah daftar koleksi film inspratif ((((:
Artikel yang sangat menarik, coba kalian baca-baca juga nih 5 Pembisnis Sukses Membangun Bisnins Sejak Belia
BalasHapus