Persepsi
Manusia sebagai makhluk sosial yang sekaligus juga makhluk individual, maka terdapat perbedaan antara individu yang satu dengan yang lainnya. Adanya perbedaan inilah yang antara lain menyebabkan mengapa seseorang menyenangi suatu obyek, sedangkan orang lain tidak senang bahkan membenci obyek tersebut. Hal ini sangat tergantung bagaimana individu menanggapi obyek tersebut dengan persepsinya. Pada kenyataannya sebagian besar sikap, tingkah laku dan penyesuaian ditentukan oleh persepsinya.
Persepsi pada hakikatnya adalah merupakan proses penilaian seseorang terhadap obyek tertentu. Persepsi merupakan aktivitas mengindera, mengintegrasikan dan memberikan penilaian pada obyek-obyek fisik maupun obyek sosial, dan penginderaan tersebut tergantung pada stimulus fisik dan stimulus sosial yang ada di lingkungannya.
Di dalam proses persepsi individu dituntut untuk memberikan penilaian terhadap suatu obyek yang dapat bersifat positif/negatif, senang atau tidak senang dan sebagainya. Dengan adanya persepsi maka akan terbentuk sikap, yaitu suatu kecenderungan yang stabil untuk berlaku atau bertindak secara tertentu di dalam situasi yang tertentu pula.
Persepsi seseorang dalam menangkap informasi dan peristiwa-peristiwa dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu:
- orang yang membentuk persepsi itu sendiri, khususnya kondisi intern (kebutuhan, kelelahan, sikap, minat, motivasi, harapan, pengalaman masa lalu dan kepribadian)
- stimulus yang berupa obyek maupun peristiwa tertentu (benda, orang, proses dan lain-lain)
- stimulus dimana pembentukan persepsi itu terjadi baik tempat, waktu, suasana (sedih, gembira dan lain-lain).
Pengaplikasian sikap persepsi pada kunjungan ke laponsos
Kita tahu bahwa persepsi adalah suatu proses aktivitas seseorang dalam memberikan kesan, penilaian, pendapat, merasakan dan menginterpretasikan sesuatu berdasarkan informasi yang ditampilkan dari sumber lain (yang dipersepsi). Disini kita diharapkan mampu mengerahkan persepsi positif kita untuk mengenali sekitar kita yang mungkin sering kali kita mengacuhkannya, yaitu lingkungan masyarakat yang berada dalam pondok sosial karena berbagai alasan mereka ada disana. Karena dengan persepsi itu kita dapat berinteraksi dengan mereka, sesuai dengan kelebihan dan kekurangan mereka.
Tindakan pertama kita adalah berpikir positif dengan semua kemungkinan yang ada ketika berkunjung kesana. Selanjutnya menganggap mereka adalah orang yang kurang beruntung dibandingkan kita. Tanggapi semua interaksi dengan tepat dan buat mereka merasa bahagia dengan kedatangan kita ketika kesana, karena memang tujuan awal kita berkunjung adalah membuat mereka menyadari bahwa masih ada saudara mereka yang peduli dengan keadaan mereka.
Menyesuaikan diri
Penyesuaian adalah proses yang dilakukan individu pada saat menghadapi situasi dari dalam maupun dari luar dirinya. Pada saat individu mengatasi kebutuhan, dorongan-dorongan, tegangan dan konflik yang dialami agar dapat menghadapi kondisi tersebut dengan baik. Penyesuaian diri adalah proses bagaimana individu mencapai keseimbangan diri dalam memenuhi kebutuhan sesuai dengan lingkungan. Serta mampu menempatkan diri dengan baik.
Pengaplikasian menyesuaikan diri ketika kunjungan ke ponsos
Mampu menempatan diri dengan baik disana itu sangat diperlukan serta bertingkah sebagaimana mestinya untuk berinteraksi dengan masyarakat yang ada disana. Membuat diri sendiri merasa senyaman mungkin, meskipun ini sedikit aneh. Karena ini memang hal yang baru oleh karena itu, perlu waktu sedikit demi sedikit untuk menghadapi lingkungan baru yang sedikit tidak biasa. Dan ketika disana kami sudah mampu untuk beradaptasi dengan baik. Terlihat sekali ketika berinteraksi dengan para penghuni ponsos contohnya bercakap- cakap ataupun bermain bersama.
Kepedulian diri
Peduli adalah suatu tindakan yang didasari pada keprihatinan terhadap masalah orang lain. Sikap mau mengerti dan memahami apa yang sedang terjadi dalam lingkungan sekitar. Berusaha berpikir apabila kita berada diposisi mereka. Dengan begitu kita mampu menjadi pribadi yang memiliki kepedulian diri yang tinggi.
Pengaplikasian kepedulian diri ketika kunjungan ke ponsos
Mengajak berinteraksi mereka dengan cara bercakap- cakap, mengetahui asal mula mengapa mereka bisa berada dalam ponsos, bermain bersama, dll merupakan salah satu ungkapan kepedulian diri sendiri terhadap mereka para penghuni ponsos. Tidak merasa aneh dan takut juga salah satunya.
Peduli dengan kaadan mereka. Mungkin ada beberapa dari mereka yang merasa tertekan ketika tinggal disana, nah disinilah saatnya kita menunjukan empati kita dengan cara menguatkan mereka serta memberi saran terbaik. Kemudian rasa peduli juga dapat kita sampaikan memberikan sedikit apa yang kita punya pada mereka. Dengan menyumbangkan baju yang sudah tidak terpakai untk mereka.
Syukur
Syukur nikmat adalah berarti berterimakasih atas suatu anugerah atau pemberian. Dalam hal ini nikmat datang dari Tuhan YME yaitu Allah SWT.
- Syukur atas Jasmani / Fisik
Bersyukur atas nikmat fisik adalah suatu kenikmatan yang dirasakan oleh tubuh kita. Contohnya seperti nikmat sehat, nikmat makanan dan minuman, nikmat bersetubuh, nikmat angin sepoi-sepoi, dan lain-lain. - Syukur Rohani / Mental
Bersyukur atas rohani adalah nikmat yang dirasakan oleh roh atau jiwa kita. Contoh nikmat jiwa yakni nikmat ilmu pengetahuan, nikmat akal pikiran, nikmat perasaan, dan lain sebagainya.
Pengaplikasian sikap syukur ketika kunjungan ke ponsos
Sepantasnya kita bersyukur atas kelebihan dan keberuntungan kita dibandingkan mereka. Ini lah sepatutnya yang bisa kita lakukan
- Bersyukur dengan Hati dan Perasaan : Menghindari perilaku buruk kikir, sombong, takabur sebagainya. Jangan merasa hebat dibandingkan mereka yang tinggal di pondok sosial sana.
- Beryukur dengan Mulut atau Ucapan : Berkata yang menyenangkan, beri semangat untuk mereka yang sedang diasuh oleh pemerintah, karena memang itu yang terbaik untuk mereka. Dan membuat mereka senang bahagia ketika kita mengunjungi mereka
- Bersyukur dengan Amal Perbuatan : Bertindak sepantasnya, tunjukkan tindakan kita sebagai mahasiswa yang memiliki solidaritas antar sesama
- Bersyukur dengan Harta Benda : menyumbangkan pakaian yang sudah tidak terpakai.